Rabu, 10 September 2014

40 KEMULIAAN WANITA DIMATA ISLAM





Sejak Rasulullah SAW lahir ke dunia, wanita sangat dimuliakan kedudukannya di mata Islam, tidak seperti jaman jahiliah dahulu bayi wanita yang lahir harus dibunuh, Masya Allah..Berikut ini kami sampaikan 40 Hadist bagaimana Allah SWT memberikan tempat atau kedudukan wanita baik di mata Allah SWT , suami, anak-anak, dan di hadapan manusia lainnya..
  1. Wanita yang solehah (baik) itu lebih baik dari 70 orang pria yang soleh.
  2. Barang siapa yang menggembirakan anak perempuannya, derajatnya seumpama orang yang senantiasa menangis karena takut pada Allah S.W.T. dan orang yang takut pada Allah S.W.T. akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya.
  3. Barang siapa yang membawa hadiah (barang makanan dari pasar ke rumah) lalu diberikan kepada keluarganya, maka pahalanya seperti bersedekah.
  4. Hendaklah mendahulukan anak perempuan daripada anak pria. Maka barang siapa yang menggembirakan anak perempuannya seolah- olah dia memerdekakan anak Nabi Ismail A.S.
  5. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Rasulullah S.A.W.) di dalam syurga.
  6. Barang siapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan, lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa takwa serta bertanggungjawab, maka baginya adalah syurga.
  7. Dari Aisyah r.a. “Barang siapa yang diuji dengan se Suatu dari anak-anak perempuannya, lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya dari api neraka.
  8. Syurga itu di bawah telapak kaki ibu.
  9. Apabila memanggil akan engkau dua orang ibu bapamu, maka jawablah panggilan ibumu dahulu.
  10. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu syurga. Masuklah dari mana-mana pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.
  11. Wanita yang taat akan suaminya, semua ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan, semuanya beristighfar baginya selama mana dia taat kepada suaminya dan direkannya (serta menjaga sembahyang dan puasanya).
  12. Aisyah r.a. berkata “Aku bertanya kepada Rasulullah S.A.W., siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita? Jawab baginda, “Suaminya.” “Siapa pula berhak terhadap pria?” tanya Aisyah kembali, Jawab Rasulullah S.A.W. “Ibunya.”
  13. Perempuan apabila sembahyang lima waktu, puasa bulan Ramadan, memelihara kehormatannya serta taat akan suaminya, masuklah dia dari pintu syurga mana sahaja yang dia kehendaki.
  14. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah S.W.T. memasukkan dia ke dalam syurga lebih dahulu daripada suaminya (10,000 tahun).
  15. Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah S.W.T. menatatkan baginya setiap hari dengan 1,000 kebaikan dan menghapuskan darinya 1,000 kejahatan.
  16. Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah S.W.T. mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah S.W.T.
  17. Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia daripada dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya.
  18. Apabila telah lahir (anak) lalu disusui, maka bagi ibu itu setiap satu tegukan daripada susunya diberi satu kebajikan.
  19. Apabila semalaman (ibu) tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah S.W.T. memberinya pahala seperti memerdekakan 70 orang hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah S.W.T.
  20. Seorang wanita solehah adalah lebih baik daripada 70 orang wali.
  21. Seorang wanita yang jahat adalah lebih buruk dari pada 1,000 pria yang jahat.
  22. Rakaat solat dari wanita yang hamil adalah lebih baik daripada 80 rakaat solat wanita yang tidak hamil.
  23. Wanita yang memberi minum air susu ibu (asi) kepada anaknya daripada badannya (susu badannya sendiri) akan dapat satu pahala dari pada tiap-tiap titik susu yang diberikannya.
  24. Wanita yang melayani dengan baik suami yang pulang ke rumah di dalam keadaan letih akan mendapat pahala jihad.
  25. Wanita yang melihat suaminya dengan kasih sayang dan suami yang melihat isterinya dengan kasih sayang akan dipandang Allah dengan penuh rahmat.
  26. Wanita yang menyebabkan suaminya keluar dan berjuang ke jalan Allah dan kemudian menjaga adab rumah tangganya akan masuk syurga 500 tahun lebih awal daripada suaminya, akan menjadi ketua 70,000 malaikat dan bidadari dan wanita itu akan dimandikan di dalam syurga, dan menunggu suaminya dengan menunggang kuda yang dibuat daripada yakut.
  27. Wanita yang tidak cukup tidur pada malam hari kerana menjaga anak yang sakit akan diampunkan oleh Allah akan seluruh dosanya dan bila dia hiburkan hati anaknya Allah memberi 12 tahun pahala ibadat.
  28. Wanita yang memerah susu binatang dengan “bismillah” akan didoakan oleh binatang itu dengan doa keberkatan.
  29. Wanita yang menguli tepung gandum dengan “bismillah”, Allah akan berkatkan rezekinya.
  30. Wanita yang menyapu lantai dengan berzikir akan mendapat pahala seperti meyapu lantai di baitullah.
  31. Wanita yang hamil akan dapat pahala berpuasa pada siang hari.
  32. Wanita yang hamil akan dapat pahala beribadat pada malam hari.
  33. Wanita yang bersalin akan mendapat pahala 70 tahun solat dan puasa dan setiap kesakitan pada satu uratnya Allah mengurniakan satu pahala haji.
  34. Sekiranya wanita mati dalam masa 40 hari selepas bersalin, dia akan dikira sebagai mati syahid.
  35. Jika wanita melayani suami tanpa khianat akan mendapat pahala 12 tahun solat.
  36. Jika wanita menyusui anaknya sampai cukup tempo(2½ thn),maka malaikat-malaikat dilangit akan khabarkan berita bahwa syurga wajib baginya. Jika wanita memberi susu badannya kepada anaknya yang menangis, Allah akan memberi pahala satu tahun solat dan puasa.
  37. Jika wanita memicit/mijat suami tanpa disuruh akan mendapat pahala 7 tola emas dan jika wanita memicit suami bila disuruh akan mendapat pahala 7 tola perak.
  38. Wanita yang meninggal dunia dengan keredhaan suaminya akan memasuki syurga.
  39. Jika suami mengajarkan isterinya satu masalah akan mendapat pahala 80 tahun ibadat.
  40. Semua orang akan dipanggil untuk melihat wajah Allah di akhirat, tetapi Allah akan datang sendiri kepada wanita yang memberati auratnya yaitu memakai purdah di dunia ini dengan istiqamah.
Berbahagialah engkau wahai bidadari penghuni syurga…… !

Written by Tim Sarkub 


Minggu, 23 Maret 2014

BANTUAN DARI 17 BANK

Sebanyak 100 madrasah se Indonesia dijanjikan dapat bantuan dari 17 bank. 100 madrasah ini adalah madrasah-madrasah yang berada di daerah bencana, seperti banjir, longsor, gunung meletus, dll. Totalnya mencapai 1,5 M.

Rabu, 05 Maret 2014

AWAN MACAN PUTIH

Panorama di foto dari teras selatan GNI (Gedung Nasional Indonesia) Kota Kediri, hari Rabu, 5 Maret 2014, sekitar jam 11.30 WIB

AWAN MIRIP KARTUN

Awan mirip kartun.
Panorama ini barada di atas kota Kedri pada hari Rabu, tanggal 5 Maret 2014, sekitar jam 11.00 WIB. diambil dari teras GNI (Gedung Nasional Indonesia) mengahadap selatan.

Minggu, 02 Maret 2014

JEMBATAN SIMAN PUTUS

Jembatan yang menghubungkan di Desa Siman putus di terjang banjir lahar hujan/ dingin pada hari Rabu, 19 Pebruar 2014 pasca erupsi G. Kelud.
jalur ini menghubungkan Desa Siman Kepung Kediri menuju Desa Bayem Kec. Kasembon Kab. Malang.
Ada batu besar yang tersangkut batu di pinggir jembatan. aslinya, air mengalir di bawah jembatan, tapi jalur yang dilalui air di penuhi dan tersumbat oleh pasir dan bebatuan, akhirnya air justru lewat atas jembatan.
Selain menghancurkan jembatan, banjir juga menghanyutkan bantaran sungai dan sawah di pinggiran Sungai Kunto ini.

LADANG KEBONREJO PASCA ERUPSI KELUD

Kondisi ladang di Desa Kebonrejo Kecamantan Kepung Kabupatean Kediri, dua pekan  setelah meletusnya G. Kelud, 13-14 Pebruari 2014.
ladang ini berada sekitar 9 km dari kawah G. Kelud.

KEBONREJO, KAKI G. KELUD

Dua pekan pasca letusan G. Kelud berkunjung ke kaki G. kelud. Tepatnya di hutan Kebonrejo, yang berjarak sekitar 8 km dari kawah G. Kelud.
pohon-pohon di hutan itu tampak kering, tanpa daun. maklum daunnya diserang pasir dan kerikil erupsian G. Kelud beberapa waktu lalu.

Kamis, 27 Februari 2014

WADUK SIMAN PASCA BANJIR LAHAR GUNUNG KELUD

Sejak Gunung Kelud meletus 13 Pebruari 2014 yang lalu, kondisi waduk siman kering. namun setelah banjir lahar 17 Pebruari 2014 kondisi waduk siman dipenuhi dengan lumpur campur pasir.

Senin, 24 Februari 2014

MATA SEGAR DENGAN CUCI MATA

JIKA setelah berkendaraan mata pedih, gatal, atau terasa mengganjal, solusinya mudah sekali.
cukup sediaka air dlam baskom lalu mata dicelupkan dalam air tersebut dan berkedip-kedip. Insya Allah mata kembali segar.

Jumat, 21 Februari 2014

ANTARA BERKAT, TONJO’AN, DAN SONGGONGAN



Oleh: Rohadi*
Ketika ada tetangga mengundang untuk menghadiri suatu hajatan atau kenduri, biasanya pulang diberi makanan yang ditaruh pada tempat khusus seperti besek, takir, atau hanya dibungkus daun pisang. Makanan itu kita menyebutnya dengan istilah berkat atau ambeng. Tapi kalau makanan tersebut dihantar oleh si punya hajat pernikahan atau khitanan, sehari atau dua hari sebelum pelaksanaan resepsi pernikahan/ khitanan, kita menyebutnya tonjo’an (bukan tonjo’an yang berarti pukulan). Umumnya para wanita yang menghadiri resepsi pernikahan/ khitanan, pulang diberi makanan juga. Makanan yang terakhir ini biasa dinamakan songgongan.
Melihat wadagnya berkat, tonjo’an, dan songgongan memang tak jauh beda. Ketiganya merupakan sedekah berupa makanan dari orang yang punya hajat. Namun bagi yang menerima, rasanya jauh berbeda. Kalau dirangking, yang paling disuka adalah berkat.
Beberapa orang mengeluh tatkala menerima tonjo’an. Ini disebabkan ada beban keharusan buwuh  setelah menerima tonjo’an. Bagi orang yang berduit memang tidak ada masalah, tetapi bagi yang pas-pasan, akan lebih mengeluh manakala tetangga, sanak saudara banyak yang akan melangsungkan pernikahan/ khitanan.
Istilah buwah inilah yang harus kita ganti dengan istilah yang lain, sedekah, misalnya. Tujuannya tidak lain agar hati kita jadi ringan manakala mengeluarkan uang, beras, atau sembako lain kepada orang yang punya hajat. Bukankah sedekah itu berpahala? Bukankah Nabi telah mengajarkan bahwa kita diperintah bersedekah dalam keadaan lapang (kaya) dan sempit (miskin)?
“Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung pada niatnya”. Istilah buwuh ada kesan membalas buwuhan si empunya hajat kepada orang yang dulu pernah dibuwuhi. Atau ada harapan besok kalau punya hajat biar ganti dibuwuhi. Kalau begini niatnya maka jelas tidak Nampak keikhlasannya.
Suatu amal yang kita berikan/ kita lakukan  jika tidak ada keikhlasan maka tidak ada pahala. Kalau beramal tidak berpahala di akhirat akan sengsara.
Jika orang selalu resah, gelisah, atau mengeluh tatkala menerima tonjo’an, nyaris dalam setahun ia cuma bahagia tiga bulan saja, yaitu pada bulan Ramadlan, Dzulqa’dah, dan Muharram, karena pada ketiga bulan ini nyaris tidak ada orang yang menggelar pesta pernikahan.
Selebihnya, sebilan bulan yang lain ia selalu gelisah karena banyak tentangga kanan kiri sanak famili yang melangsungkan akad pernikahannya pada sembilan bulan Hijriyah ini. Wah, dimana kebahagiaannya?
Persepsi harus diubah. Ketika menerima ­tonjo’an atau songgongan harus kita rasakan sebagai rizeki dari Allah Ta’ala, sama rasanya ketika mendapat berkat. Maka harus kita syukuri. Kalau mau buwuh, itu urusan lain lagi, tidak perlu dihubungkan dengan tonjo’an. Antara tonjo’an dan buwuh adalah dua hal yang berbeda.
Istilah buwuh (kalau membebani) bisa kita ganti dengan istilah sedekah. Sama-sama keluar uang 30 ribu, bisa kita sebut buwuh bisa kita niati sedekah. Bila diniati sedekah, konsekuensinya harus dikeluarkan dengan tanpa beban, ikhlas, Lillahi Ta’ala.
Tinggal bagaimana akhlak kita tatkala menerima tonjo’an itu. Apakah tonjo’an diaggap sebagai undangan untuk buwuh? Ataukah sebagai dorongan untuk besedekah?

MATA SEGAR DAN SEHAT DENGAN DAUN SIRIH



Jika mata terasa gatal, atau habis dari perjalanan jauh, ada baiknya mencuci mata dengan ramuan ini:
ambil 5 lembar daun sirih segar yang agak tua, cuci bersih, sedikit diremas dan taruh di piring. tambahkan sedikit garam lalu tuangkan air sampai agak penuh. tunggu sekitar 10 menit, lalu cuci mata kita sebelah kanan dulu dengan cara berkedip-kedip di air dalam piring tersebut.
terakhir, usap wajah dengan handuk bersih.
sebelum mengerjakan resep ini disarankan membaca basmallah terlebih dahulu,