Rabu, 18 Mei 2016

KISAH WALI BISYR AL-HAFI

BISYR AL-HAFI

Bisyr bin Harits dikenal juga sebagai Abu Nashr Bisyr bin al-Harits al-Hafi, lahir di dekat kota Merv sekitar tahun 150 Hijriah /767 Masehi. Setelah meninggalkan hidup berfoya-foya, ia mempelajari Hadits di Baghdad, kemudian meninggalkan pendidikan formal untuk hidup sebagai pengemis yang terlunta-lunta, kelaparan dan bertelanjang kaki. Bisyr meninggal di kota Baghdad tahun 227 H/841 M. Ia sangat dikagumi oleh Ahmad bin Hanbal dan dihormati oleh khalifah al-Ma'mun.

Bishr lahir di Merv dan menetap di Baghdad. Kisah pertobatannya diriwayatkan oleh Fariduddin al-Attar di dalam buku Tadzkiratul Auliya. Attar meriwayatkan, sewaktu muda, ia adalah seorang pemuda berandal. Suatu hari dalam keadaan mabuk, ia berjalan terhuyung-huyung. Tiba-tiba ia temukan secarik kertas bertuliskan: "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang". Bisyr lalu membeli minyak mawar untuk memerciki kertas tersebut kemudian menyimpannya dengan hati-hati di rumahnya.

Malam harinya seorang manusia suci bermimpi. Dalam mimpi itu ia diperintah Allah untuk mengatakan kepada Bisyr: "Engkau telah mengharumkan nama-Ku, maka Aku pun telah mengharumkan dirimu. Engkau telah memuliakan nama-Ku, maka Aku pun telah memuliakan dirimu. Engkau telah mensucikan nama-Ku, maka Aku pun telah mensucikan dirimu. Demi kebesaran-Ku, niscaya Ku-harumkan namamu, baik di dunia maupun di akhirat nanti".

"Bisyr adalah seorang pemuda berandal", si manusia suci itu berpikir. "Mungkin aku telah bermimpi salah".

Oleh karena itu ia pun segera bersuci, shalat kemudian tidur kembali, namun tetap saja mendatangkan mimpi yang sama. Ia ulangi perbuatan itu untuk ketiga kalinya, ternyata tetap mengalami mimpi yang demikian juga. Keesokan harinya pergilah ia mencari Bisyr. Dari seseorang yang ditanyanya, ia mendapat jawaban: "Bisyr sedang mengunjungi pesta minum anggur".

Maka pergilah ia ke rumah orang yang sedang berpesta itu, dan menyampaikan pesan dari mimpinya tersebut kepada Bisyr.

Kemudian Bisyr berkata kepada teman-teman minumnya, "Sahabat-sahabat, aku dipanggil, oleh karena itu aku harus meninggalkan tempat ini. Selamat tinggal! Kalian tidak akan pernah melihat diriku lagi dalam keadaan yang seperti ini!"

Attar selanjutnya meriwayatkan bahwa sejak saat itu tingkah laku Bisyr berubah sedemikian salehnya. Sedemikian asyiknya ia menghadap Allah bahkan mulai saat itu ia tak pernah lagi memakai alas kaki. Inilah sebabnya mengapa Bisyr juga dijuluki 'si manusia berkaki telanjang' (al-hâfî).


sumber: nu.online

Rabu, 23 Maret 2016

AMALAN MENJELANG TIDUR



ketika hari telah larut malam dan kantuk mulai menyerang seorang pasti ingin segera menyerahkan diri kepada kasur dan ranjang. akan tetapi bagi seorang muslim penyerahan itu harus disertai dengan rasa pasrah yang mendalam. pasrah kepada allah swt dengan berdo’a dan berdzikir telebih dahulu. sebagaimana diajarkan rasululah saw kepada sayyidah aisyah ra.
Dalam sebuah haditsnya Rasulullah saw pernah berkata kepada Aisyah “Janganlah engkau tidur sebelum mengerjakan empat hal. Pertama menghatamkan al-Qur’an. Kedua menjadikan para Nabi sebagai pemberi syafaat bagimu. Ketiga meminta ridha dari semua kaum muslimin. Keempat melaksanakan haji dan Umrah”. Kemudian Aisyah menjawab “bagaimana aku bisa melakukan keempat hal tersebut?” seraya tersenyum Rasulullah saw berkata “Apabila engkau membaca surat al-Ikhlas tiga kali, maka seakan-akan engkau telah menghatamkan al-Qur’an. Dan apabila engkau bershalat kepadaku dan kepada semua Nabi-Nabi maka engkau sama dengan menjadikan kami sebagai pemberi syafaatmu. Dan apabila engkau beristighfar untuk kaum muslimin, maka engkau telah menjadikan mereka ridha kepadamu. Dan terakhir apabila engkau membaca tasbih seolah engkau telah melaksanakan haji dan umrah.
Demikianlah petunjuk dari Rasulullah saw kepada Aisyah. Bacaan selengkapnya adalah sebagai berikut:
قل هو الله أحد ... (3)
(Qul huwallau ahad ... hingga selesai di baca sebanyak 3x)
 
اللهم صل على سيدنا محمد وعلى جميع الأنبياء والمرسلين (3)
(Allahumma shalli ala sayyidina Muhammadin wa ala jami’il anbiya’ wal mursalin, 3x)
 
اللهم اغفرلى ولولدي ولجميع المسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات (1)
(Allahummaghfirli wa liwalidayya wa li jami’il muslimin wal muslimat wal mu’minin wal mu’minat, 1x)
 
سبحان الله والحمد لله ولا اله الا الله والله اكبر ولا حول ولا قوة الا بالله العلي العظيم (7)
(Subhanallah wal hamdulillah wa la ilaha illallah wallahu akbar, wa la haula wa la quwwata illa billahil aliyyil adhim, 7x) 

Itulah amalan yang diajarkan Rasulullah menjelang tidur. Sebagaimana yang diajarkan beliau kepada Sayyidah Aisyah. Dan hendaknya diikuti oleh segenap orang muslim. (ulil. Nu.online)